Thursday, June 21, 2007

ASPEK SEROLOGIK RADANG HATI VIRUS

radang hati virus adalah radang hati yang disebabkan oleh karena hepatotropik virus,dimana organ hati merupakan sasaran yang utama.
kini telah dikenal minimal lebih dari tujuh virus penyebab radang hati,diantaranya:
1. virus hepatitis A
2. virus hepatitis B
3. virus hepatitis C
4. virus hepatitis D
5. virus hepatitis E
6. virus hepatitis F
7. virus hepatitis G
semua virus tersebut diatas dapat menyebabkan keadaan hepatitis akut dengan manifestasi klinik yang bervariasi,mulai dari tanpa gejala sampai gejala yang paling berat,bahkan sampai kematian.

1. Virus Hepatitis A
parameter diagnostik laboratorium untk hepatitis virus A adalah HAV antigen dan anti-HAV. antigen HAV sudah dapat dijumpai pada tinja pada fase inkubasi dan fase akut,al ini penting dalam proses penularan virus melalui fekal-oral. antigen HAVdalam tinja dapat dideteksi denan perantara IEM,RIA, atau ELISA. namun yang lebih praktis adalah deteksi antibodi HAV.anti HAV sudah timbul pada fase akut,jenis anti HAV yang pertama muncul adalah IgM anti HAv,baru kemudian disusul IgG anti HAV. IgM anti HAV dapat menetap 2-3 bulan,sedangkan IgG anti HAV dapat bertahan hingga bertahun tahun.

2. Virus Hepatitis B
perubahan serologik pada hepatitis virus B dimulai dengan timbulnya HBsAg/HBeAg/HBV DNA dalam darah/serum,sering mendahului peningkatan enzim transaminase,kemudian berturut turut disusul dengan timblnya IgM anti HBeAg dan anti HBs. perubahan serologik pada infeksi hepatitis B umumnya akan kembali dalam waktu kurang dari 6 bulan,dikatakan kronis bila perubahan serologis menetap hingga lebi dari 6 bulan. terjadinyakeganasan kanker hati primer,perlu diwaspadai bila kadar alfafetoprotein>300ng/ml,persangkaan diagnosis bila kadar AFP>500ng/ml lebih2 bila AFP>100ng/ml

3. Virus Hepatitis C ditandai dengan timbulnya HCV RNA pada fase dini,sebelum terjadinya peningkatan aktivitas serum transaminase yang karakteristik fluktuatif,kemudian disusul dengantimbulnya anti HCV yang lebih lambat.penjalaran hepatitis virus C akut 50% akanmenjadikronis dan 20% akan menjadi sirosis,waktu rata2 untuk timbulnya sirosis pada infeksi HCV sekitar 20 tahun.

4. Virus hepatitis Delta
virus hepatitis delta merupakan virus detetif,yang membutukan komponen HBV untuk replikasinya. pada akut delta ko-infeksi akandijimpai aktivitas seru enzimtransaminase yang bifasik,dan kadar HBsAg yan menurun,diagnosis adanya hepatitis virus delta dapat melalui deteksi HDAg pada jaringan hati/darah atau serum IgM anti HDV

5.Virus Hepatitis E
perubahan serologi pada infeksi HEV menyerupai hepatitis A,dan diagnosis adanya hepatitis E akut dapat dibuat melalui pemeriksaan HEV RNA dalam tinja dengan metode IEM maupun PCR atau melalui pemeriksaan IgM antiHEV serum
Read More.. Read More..

Monday, June 18, 2007

PERDARAHAN ANTEPARTUM

I. Definisi
Definisi perdarahan antepartum menurut WHO adalah perdarahan pervagina setelah 29 minggu kehamilan atau lebih
II. Klasifikasi
Klasifikasi penyebab perdarahan antepartum antara lain yaitu :
1. Plasenta previa
2. Solusio plasenta
3. Perdarahan antepartum yang tidak jelas sumbernya (idiopatik)
III. Perbedaan antara solutio plasenta dan plasenta previa
a).Ciri-ciri plasenta previa :
1. Perdarahan tanpa nyeri
2. Perdarahan berulang
3. Warna perdarahan merah segar
4. Adanya anemia dan renjatan yang sesuai dengan keluarnya darah
5. Timbulnya perlahan-lahan
6. Waktu terjadinya saat hamil
7. His biasanya tidak ada
8. Rasa tidak tegang (biasa) saat palpasi
9. Denyut jantung janin ada
10. Teraba jaringan plasenta pada periksa dalam vagina
11. Penurunan kepala tidak masuk pintu atas panggul
12. Presentasi mungkin abnormal.
b).Ciri-ciri solusio plasenta :
1. Perdarahan dengan nyeri
2. Perdarahan tidak berulang
3. Warna perdarahan merah coklat
4. Adanya anemia dan renjatan yang tidak sesuai dengan keluarnya darah
5. Timbulnya tiba-tiba
6. Waktu terjadinya saat hamil inpartu
7. His ada
8. Rasa tegang saat palpasi
9. Denyut jantung janin biasanya tidak ada
10. Teraba ketuban yang tegang pada periksa dalam vagina
11. Penurunan kepala dapat masuk pintu atas panggul
12. Tidak berhubungan dengan presentasi
IV. Pengelolaan
a). plasenta previa
Pengelolaan plasenta previa tergantung dari banyaknya perdarahan, umur kehamilan dan derajat plasenta previa.
ibu yang dicurigai plasenta previa harus dikirim ke rumah sakit yang memiliki fasilitas untuk transfusi darah dan operasi. Sebelum penderita syok, pasang infus NaCl/RL sebanyak 2 -3 kali jumlah darah yang hilang. Jangan melakukan pemeriksaan dalam atau tampon vagina, karena akan memperbanyak perdarahan dan menyebabkan infeksi
1. Konservatif bila :
a. Kehamilan kurang 37 minggu.
b. Perdarahan tidak ada atau tidak banyak (Hb masih dalam batas normal).
c. Tempat tinggal pasien dekat dgn rumah sakit (dapat menempuh perjalanan selama 15 mnt)
2. Penanganan aktif bila :
a. Perdarahan banyak tanpa memandang usia kehamilan.
b. Umur kehamilan 37 minggu atau lebih.
c. Anak mati
Perawatan konservatif berupa :
- Istirahat.
- Memberikan hematinik untuk mengatasi anemia dan tokolitik
- Memberikan antibiotik bila ada indikasi.
- Pemeriksaan USG, Hb, dan hematokrit.
Bila selama 3 hari tidak terjadi perdarahan setelah melakukan perawatan konservatif maka lakukan mobilisasi bertahap. Pasien dipulangkan bila tetap tidak ada perdarahan.
Penanganan aktif berupa :
- Persalinan per vaginam.
- Persalinan per abdominal.
Indikasi persalinan pervaginam
-plasenta previa marginalis
-plasenta previa letak rendah
-plasenta previa lateralis dengan pembukaan 4 cm/lebih.
Pada kasus tersebut bila tidak banyak perdarahan maka dapat dilakukan pemecahan kulit ketuban agar bagian bawah anak dapat masuk pintu atas panggul menekan plasenta yang berdarah. Bila his tidak adekuat dapat diberikan pitosin drip. Namun bila perdarahan tetap ada maka dilakukan seksio sesar
Indikasi melakukan seksio sesar :
- Plasenta previa totalis
- plasenta previa lateralis dimana perbukaan <4>
- Perdarahan banyak tanpa henti.
- Presentase abnormal.
- Panggul sempit.
- Keadaan serviks tidak menguntungkan (beelum matang).
- Gawat janin
b).solutio plasenta
Setiap pasien yang dicurigai solusio plasenta harus dirujuk ke spesialis karena memerlukan monitoring yang lengkap baik dalam kehamilan maupun persalinan
1.Bila umur kehamilan <37 solusio plasenta ringan,terapi konservatif
2.Bila umur kehamilan <37 solusio plasenta sedang dan berat/ringan yg memburuk,persalinan pervaginam bila persalinan diperkirakan <6 jam
3.Bila umur kehamilan >37 minggu/TBF 2500 g seksio sesar diindikasikan jika persalinan pervagina diperkirakan berlangsung lama baik pada solusio plasenta ringan, sedang maupun berat.
4.Pasien dengan solusio plasenta sedang/berat, tranfusi darah atau resusitasi cairan hendaknya dilakukan terlebih dahulu sebelum tindakan obstetri. Ketuban dapat segera dipecah tanpa memperdulikan apakah persalinan pervagina atau perabdominal untuk mengurangi regangan uterus
Read More.. Read More..